Minggu, 16 September 2012


Diet Rendah Indeks Glikemik Cegah Ibu Hamil Agar Tak Kelebihan Berat Badan


Secara alami perempuan yang tengah hamil akan mengalami kenaikan berat badan seiring dengan tumbuhnya janin di dalam kandungan. Tapi berat badan yang bertambah ini sebaiknya tidak berlebihan.

Sebuah studi baru dari Irlandia menemukan ibu hamil sebaiknya menghindari makanan yang bisa menaikkan kadar gula darah dengan cepat sehingga mengurangi risiko kenaikan berat badan yang terlalu banyak selama kehamilan.

Dalam studi ini sekitar 48 persen perempuan yang mempertahankan pola makan sebelumnya justru mengalami kenaikan berat badan melebihi yang direkomendasikan. 


Sedangkan 38 persen perempuan yang beralih ke diet rendah indeks glikemik (GI) tak mengalami kelebihan berat badan.

Hal ini karena gula dalam makanan tersebut dirilis secara perlahan ke dalam aliran darah, misalnya biji-bijian, roti gandum dan beras merah yang memiliki indeks glikemik lebih rendah dari beras atau roti putih.

Para peneliti mengungkapkan berat badan berlebih saat kehamilan dikaitkan dengan risiko melahirkan melalui operasi caesar, mengalami diabetes kehamilan (diabetes egstational) dan kecenderungan lebih tinggi untuk obesitas di kemudian hari, seperti dikutip dari LivescienceStudi yang diterbitkan dalam edisi September di British Medical Journal ini melibatkan 800 perempuan dari National Maternity Hospital di Dublin. Diketahui perempuan yang beralih ke diet GI rendah cenderung tidak mengalami kenaikan berat badan berlebih.


Ibu yang sedang mengandung memang butuh kalori ekstra dari makanan yang kaya akan zat gizi untuk menunjang pertumbuhan janin. Tapi ibu hamil tak perlu memiliki pemikiran makan untuk berdua (eat for two).

Umumnya kenaikan berat badan yang normal selama kehamilan yaitu sekitar 12-15 kg, dan diharapkan ibu sudah memiliki berat badan yang sehat ketika di awal kehamilan untuk mencegah terjadinya obesitas.

Sumber :
detik, Livescience