Minggu, 30 Juni 2013

Plasenta dan Kegunaannya

Plasenta atau tembuni adalah suatu organ dalam kandungan pada masa kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan plasenta penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin. Fungsi plasenta adalah pertukaran produk-produk metabolisme dan produk gas antara peredaran darah ibu dan janin, serta produksi hormon. 




Bayi lahir ke dunia membawa kebahagiaan bagi kedua orang tuanya. Selama sembilan bulan dinantikan, kini buah hati telah hadir di pelukan. Bisa menyusui dan memeluknya secara langsung tentu menjadi anugerah tersendiri bagi setiap pasangan yang memilikinya. Sebelum ibu bisa menyusui bayinya, ketika masih di kandungan si janin mendapat asupan makanan dari apa yang kita makan melalui plasenta. Selain makanan, bayi juga mendapat oksigen melalui plasenta. 

Plasenta atau ari-ari adalah penghantar makanan dan oksigen untuk janin. Tanpa plasenta, bayi tidak bisa makan atau bernapas. Begitu besar jasa plasenta untuk si buah hati. Bagaimanakah proses plasenta mengalirkan makanan kepada janin apa keajaiban apa saja yang ada pada plasenta?

Plasenta berperan penting dalam menjaga pertumbuhan janin dengan baik. Semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhan janin diantarkan melalui plasenta. Selain mengantarkan makanan, plasenta juga menyaring zat-zat yang berbahaya bagi bayi. Karena itulah seorang calon ibu harus berhati-hati bila mengonsumsi sesuatu karena janin dalam kandungan akan memakan apa yang dimakan oleh ibunya.
Selain itu peran plasenta yang tak kalah penting adalah menyalurkan oksigen serta membuang karbondioksida dari janin ke ibu. Melalui plasenta lah janin mendapatkan oksigen untuk bernapas. Karena itu posisi plasenta pasti berada di atas posisi bayi karena tali plasenta yang menyalur di pusar bayi harus dalam posisi yang memungkinkan untuk mengaliri makanan dan oksigen.

Peran penting plasenta lainnya yaitu sebagai sarana untuk menyalurkan berbagai zat antibodi ke janin. Karena zat antibodi ini bayi yang baru dilahirkan sudah mempunyai kekebalan terhadap penyakit tertentu. Selain mengalirkan antibodi, plasenta juga mengalirkan zat-zat lain yang dikonsumsi ibu hamil. Berhati-hati dalam mengonsumsi obat selama kehamilan karena konsumsi obat itu juga akan diterima oleh janin dalam kandungan.

Sampah yang terkandung dalam darah janin kebanyakan gas karbondioksida (CO2). Oleh jantung janin, darah kotor itu akan dipompa sehingga mengalir ke arah tali pusat. Dari tali pusat oleh plasenta kemudian diproses untuk masuk ke dalam aliran darah ibunya untuk diproses menjadi darah bersih. Tanpa plasenta, janin tidak bisa membersihkan darahnya sendiri.

Janin berada di dalam kandungan ditemani oleh plasenta hingga keluar ke dunia. Setiap 1 kali denyutan jantung maka tersemprotlah darah ibu dengan tekanan 70-80 mmHg masuk ke dalam pembuluh-pembuluh plasenta, dan dialirkan ke janin. Janin memerlukan plasenta dan tali pusat untuk mengalirkan darah sang ibu ke pembuluh-pembuluhnya.

Plasenta lah yang menyalurkan daya tahan tubuh ibu kepada janin. Vitamin-vitamin yang dikonsumsi Ibu dapat melewati plasenta dan mendukung pertumbuhan janin. Vitamin ini masuk ke dalam tubuh bayi melalui tali pusat yang terhubung plasenta. Bayi pun memiliki kekebalan dan antibodi terhadap penyakit. Kekebalan yang diperoleh ini dapat bertahan hingga si Kecil berusia 4 bulan setelah lahir. 

Plasenta yang bentuknya pipih lebar seperti piring ini ternyata adalah penyambung ibu dengan janinnya. Tidak heran bila seusai melahirkan banyak ibu yang menguburkan plasenta karena bagaimanapun plasenta sudah berjasa selama sembilan bulan kehamilan. Untuk Anda yang sedang mengandung, jaga baik-baik janin Anda dengan mengonsumsi makanan yang tidak membahayakan bagi si kecil yang ada di dalam perut. Walau plasenta bisa menyaringnya namun tetap saja tidak bisa seratus persen sempurna. Kesehatan janin Anda tetap Anda yang berperan paling besar.

Tali Pusar   

Tali pusar tampak mengkilap dan berwarna kebiru-biruan, didalamnya terlihat pembuluh darah yang dilindungi  dan didukungnya. Vena tali pusar yang besar bertugas membawa darah berisi gizi dan oksigen dari plasenta, serta dua arteri tali pusar yang melingkari vena membawa darah yang sudah ter-deoksidasi serta sisa-sisa dari etus menuju plasenta. Semuanya dikelilingi bahan seperti  jeli yang disebut Wharton jelly.

Tali pusar mulai memuntir dengan sendirinya, dan saat persalinan sudah terdapat  sekitar 40 lingkaran. Bukan hal aneh pula bila tali pusar membelit bayi. Tali pusar akan tetap kaku, akibat aliran darah didalamnya. Panjangnya rata-rata  50cm, meskipun sebenarnya bervariasi  antara 200cm hingga 7,5 cm. Ketebalannya sekitar  12mm, namun tidak merata karena adanya benjolan kecil  yang disebut false knot.
Hal itu mungkin karena tidak samanya pembuluh darah atau meningkatnya gumpalan wharton jelly.

True knot juga bisa terjadi akibat gerakan fetus namun selama tidak tertarik terlalu kuat tak akan ada efek pada sirkulasinya. Tali pusar terlalu pendek dapat menyulitkan kelahiran seorang bayi, sebaliknya, jika terlalu panjang dapat jatuh" ke ruang vagina mendahului kepala bayi. Tali yang panjang cenderung melilit tubuh bayi, tapi bahaya akan timbul bila lilitannya terlalu kencang. Begitu kepalanya keluar, leher bayi umumnya diperiksa untuk meyakinkan bahwa tali pusar tidak membelitnya. Jika terjadi demikian, maka tali pusat akan diurai melalui kepalanya atau dijepit dan dipotong. Meskipun USG sulit mendeteksi tali pusar, namun posisi plasenta lebih mudah dilihat dan bila perlu dilakukan operasi caesar.