Bagi para remaja gendut yang tak ingin kelebihan berat badan ini
berlanjut hingga dewasa, sebaiknya mulai sekarang untuk lebih fokus pada
penurunan berat badan. Pasalnya, remaja yang obesitas memiliki
kemungkinan 16 kali lebih besar untuk menjadi orang dewasa sangat gemuk
dibandingkan dengan remaja dengan berat badan normal.
Mereka yang
termasuk sangat gemuk adalah yang memiliki kelebihan berat badan
sekitar 45 kilogram atau lebih di atas berat badan ideal mereka, kata
penulis senior studi tersebut, Penny Gordon-Larsen, yang juga dosen
nutrisi di Gillings School of Global Public Health di University of
North Carolina, Chapel Hill.
"Kami sedang mengamati status berat
badan remaja dan bagaimana kaitannya dengan perkembangan obesitas parah
di masa dewasa karena kami khawatir kegemukan dan obesitas parah
sama-sama meningkat dari waktu ke waktu, dan selama periode dari remaja
menuju dewasa, ada peningkatan risiko terhadap berat badan," jelas
Gordon-Larsen.
"Studi kami menunjukkan remaja obesitas berisiko
untuk menjadi sangat gemuk di masa dewasa, dan saya pikir jika orang
memahami risiko obesitas parah, mereka mungkin termotivasi untuk
melakukan perubahan. Para remaja mungkin setidaknya termotivasi untuk
mempertahankan berat badan mereka saat ini," katanya dalam studi yang
diterbitkan dalam Journal of American Medical Association edisi 10 November.
Obesitas
parah - didefinisikan dengan indeks massa tubuh di atas 40 -
meningkatkan risiko terhadap sejumlah komplikasi kesehatan, termasuk
diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, asma dan
radang sendi. Selain itu, orang yang obesitas bisa mengalami penurunan
tingkat harapan hidup yang signifikan.
Dalam studinya,
Gordon-Larsen dan koleganya menganalisis data dari US National
Longitudinal Study of Adolescent Health dari 8.834 orang berusia 12
sampai 21 tahun pada 1996. Penelitian ini memiliki dua periode tindak
lanjut: pertama dari 2001 hingga 2002 dan yang kedua dari 2007 hingga
2009.
Pada awal penelitian, 79 remaja (sekitar 1 persen) dinilai
sangat gemuk. Pada 2009, 60 dari mereka (70,5 persen) masih sangat gemuk
pada usia dewasa, kata para peneliti.
Juga pada 2009, 7,9 persen
lagi dari mereka yang belum dikategorikan sangat gemuk saat remaja,
kini diklasifikasikan sebagai orang dewasa yang sangat gemuk. Wanita
berkulit hitam yang paling mungkin untuk menjadi sangat gemuk saat
dewasa, sebut penelitian itu.
Remaja yang obesitas pada awal
penelitian memiliki kemungkinan 16 kali lebih besar untuk menjadi orang
dewasa yang sangat gemuk dibandingkan dengan remaja dengan berat badan
normal atau yang memiliki kelebihan berat badan.
"Kita perlu
mencoba untuk mengintervensi dan mencegah obesitas di awal kehidupan,
dan jika kita mendapati seorang remaja gemuk, kita benar-benar perlu
bekerja untuk mencegah obesitas parah pada mereka saat dewasa," katanya.
"Saya
tidak terlalu terkejut dengan temuan penelitian ini. Penelitian lain
juga menunjukkan bahwa berat badan selama masa remaja dapat menjadi
prediktif berat badan di masa dewasa," ujar Dr. Goutham Rao, direktur
klinis di Weight Management and Wellness Center, Children's Hospital of
Pittsburgh.
Dan untuk mengubah kebiasaan remaja mungkin sulit.
Berbeda dengan anak 3 tahun, yang relatif mudah untuk mempengaruhi
kebiasaan makan mereka. Namun, orangtua hendaknya tetap menyediakan
sebagian besar makanan sehat dalam diet remaja dan dapat mengatur
suasana makan sehat di rumah dengan tidak memberikan minuman manis dan
membuat makanan kecil yang sehat, seperti buah-buahan dan sayuran.
Kiat
penting lainnya adalah membatasi konsumsi makanan cepat saji tidak
lebih dari satu sekali sepekan, batasi menonton TV hingga dua jam
sehari, dan mendorong anak untuk melakukan olahraga setiap hari.